statistik

27 Des 2011

Arti Orangtua

sebut saja namanya tito. sebenarnya tito bukanlah seorang anak yatim piatu, namun karena kedua orangtuanya memutuskan untuk bercerai saat usia tito masih bayi membuat ia tak pernah merasakan belaian lembut dari orangtua kandungnya. orangtua tito seakan lepas tangan dan lebih memilih untuk meninggalkan tito sendiri. dan sejak itu ia hanya tinggal dang di besarkan oleh bibinya.

bibi tito hanyalah seorang penjaja jamu gendong yang berkeliling dari satu kampun ke kampung lain. dengan pebdapatan yang tidak seberapa, ia dengan penuh ketulusan merawat ttito dan membiayai sekolah tito hingga kini tito duduk di kelas 1 sekolah menengah pertama.

pada suatu hari di kelas tito belajar, seorang guru memberikan sebuah tugas untuk menuliskan hal apakah yang ingin siswa lakukan untuk membahagiakan orangtua mereka. tito tersentak mendengar tugas itu. sementara teman-temannya yang lain dengan penuh semangat mengerjakan tugas itu, tito hanya menundukan kepalanya, ia bingung harus menuliskan apa di bukunya. tito tidak pernah merasakan belaian lembut kedua orantuanya. bahkan kini ia sangat membenci mereka dan menganggap mereka tidak lebih baik dari seorang pembunuh.

menit demi menit belalu, dan waktu yang di berikan sang guru untuk mengerjakan tugas telah habis. kemudian satu per satu siswa di perintahkan untuk maju kedepan kelas membacakan tugas yang telah di kerjakan. seorang siswa bernama andi maju pertama, dengan suara lantang ia membacakan tugasnya, "saya mau memberangkatkan kedua orangtua saya naik haji". sontak seisi kelas bertepuk tangan sebagai bentuk takjub akan niat mulia andi. lalu setelah itu siswa-siswa lain maju, berbagai niat mulia yang mereka bacakan siswa mulai dari ingin membangun rumah untuk orangtua sampai melunasi hutang-hutang orangtua membuat sang guru bangga.

sampai akhirnya tito di perintahkan untuk maju, tito merasa sangat kaget. ia merasa tidak siap, terlebih kertas tugas ia masih polos tanpa ada tulisan apapun. tito sebenarnya berniat untuk tidak maju, namun setelah sang guru berkali-kali mendesaknya, akhirnya dengan langkah gemetar ia maju dan langsung menghampiri meja guru. sang guru kaget bukan kepalang melihat kertas tugas tito yang masih 'bersih'. namun belum saja guru itu berkata, tito langsung berujar,"saya gak pernah tau siapa orangtua saya. mereka sudah tinggalin saya sejak saya bayi, saya benci mereka! sampai saat ini saya cuma di urus oleh bibi saya". bukannya marah, sang guru malah tersenyum lembut dan berkata, "yang pantas dui sebut orangtua bukan hanya mereka yang melahirkan kita, siapapun itu yang merawat kita dengan penuh kasih sayang, dialah yang pantas di sebut sebagai orangtua. jadi bibi kamu adalah orangtua kamu".

mendengar perkataan sang guru, tito tersenyum dan menjadi sadar bahwa bibinya-lah yang pantas ia panggil orangtua. lalu dengan percaya diri ia berkata di depan teman-temannya, "mungkin saya gak pernah melihat orangtua kandung saya. namun bibi saya telah merawat dan menyayangi saya melebihi orangtua kandung saya sendiri. jadi saya hanya mau membuat bibi saya bangga atas semua yang saya lakukan untuknya, saya akan menjadi anak yang terbaik untuknya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Batman Begins - Unavailable