statistik

31 Des 2011

Tembak Saja Kalau Berani!

"ayo kita usir menir-menir belanda itu, besok kita serang tempat mereka!", ujar surya mengobarkan semangat penduduk desa lainnya. mereka semua sudah muak dengan segala tingkah laku menir-menir belanda yang selalu menindas hak asasi mereka sebagai manusia, mulai dari melecehkan kaum wanita di desa itu, hingga merampas secara paksa hasil panen pertanian mereka. bahkan para menir belanda itu tidak segan-segan untuk menembak mati penduduk desa yang berani melawan mereka. sudah tidak terhitung lagi jumlah penduduk desa yang tewas di tangan menir-menir belanda itu.

setelah pertemuan warga desa itu selesai, fatma mengahampiri calon suaminya, yaitu surya, "kamu yakin mau serang tempat belanda-belanda itu mas? aku takut kamu nanti kenapa-kenapa". kekhawatiran fatma sebenarnya cukup beralasan mengingat menir-menir belanda memiliki persenjataan yang jauh lebih canggih dari pada mereka, sehingga kemungkinan belanda-belanda itu bisa saja menembak mati mereka. namun surya tak bergeming. sambil menatap dalam-dalam mata fatma, ia berkata, "kamu jangan khawatir, aku pasti gak bakal kenapa-kenapa. dan aku janji bila aku berhasil mengusir mereka, aku akan langsung menikahi kamu". fatma hanya bisa tersenyum mendengar perkataan surya. sambil menyatukan jari kelingkingnya ke jari kelingking surya, fatma berkata lembut, "kamu harus janji ya".
**

saat yang di nantikan tiba, seluruh pria dari desa itu telah siap dengan bambu runcing serta batu-batu besar untuk menyerang tempat menir belanda itu. "baik, mari kita jalankan rencana yang kemarin sudah kita susun. kita pasti bisa!", sekali lagi surya membakar semangat penduduk desa.


kemudian mereka secara hati-hati mendekati tempat menir belanda itu. betapa kagetnya mereka ketika mereka hanya melihat seorang penjaga saja yang bereda di depan gedung itu. "kenapa hanya satu orang yang menjaga? baiklah aku akan periksa dari jendela gedung itu apakah ada belanda lainnya", ujar salah seorang warga, kemudian ia menyelindap di antara pepohonan untuk mendekati gedung itu. setelah sampai di dekat jendela, ia mengintip secara hati-hati dan mendapati 5 orang sedang berkumpul. melihat itu, ia langsung kembali ke tempat warga lain bersembunyi untuk memberitahu keadaan yang sebenarnya. "hei ternyata di dalam hanya ada 5 menir yang sedang berkumpul, dan senjata-senjata mereka di letakan di dekat pintu masuk ruangan itu", mendengar laporan itu, surya lansung menyusun strategi lain, "baik, sekarang kita habiskan dulu penjaga itu, lalu kita bersama-sama menyerang ruangan tempat menir-menir berkumpul dan langsung rampas senjata mereka!". setelah di beri aba-aba, mereka semua langsung menyerang penjaga gedung itu dengan batu besar dan bambu runcing. karena lengah, penajag itu lansung tewas tanpa sempat menembakan senjata yang ia pegang. mereka berhasil melewati 'halangan' pertama!

kemudian mereka memasuki gedung itu. sesiau saran surya, pertama-tama hanya tiga orang warga yang secara diam-diam mengambil senjata menir-menir belanda. "kami berhasil mengambilnya!" ujar salah seorang dari tiga warga itu dengan setengah berbisik. setelah itu dengan lima orang memegang senjata milik belanda, mereka semua lalu memasuki ruangan tempat menir-menir sedang berkumpul, "up your hand now!", perintah surya kepada belanda-belanda itu. mereka semua kaget bukan kepalang. namun dengan tersenyum salah seorang menir itu berdiri dari kursinya dan mengeluarkan pistolnya, "coba saja tembak, senapan itu sudah tidak ada pelurunya, hahahahaha, biar saya tunjukan cara menembak!". dengan begitu bengis menir itu menembak seluruh warga desa hingga tewas secara membabi buta, dan kini hanya menyisakan surya seorang. "keparat kau!", teriak surya dengan emosi sambil melemparkan bambu runcingnya, namun sayangnya bambu runcing itu hanya membuat sang menir terluka dibagian tangannya.

**
ternyata suara tembakan dari gedung belanda terdengar hingga pemukiman penduduk, "aku mau ke sana bu, aku khawatir dengan kondisi mas surya" ujar fatma sambil beranjak dari rumahnya dan berlari menuju gedung belanda itu. "jangaaan fatmaaa!", teriak ibu fatma mencoba menghalangi. namun percuma, fatma tetap saja berlari menuju tempat belanda itu.

setelah berlari sekuat tenaga, fatma akhirnya tiba di tempat belanda itu. dan ternyata ia melihat surya sedang di ikat di sebuah pohon besar dengan muka babak belur, "masih belum puas kau!", ujar menir belanda sambil memukul wajah surya dengan menggunakan gagang senapannya. "jangaaaan!", teriak fatma coba menghalangi. waw ada wanita cantik di sini, hahahaha", ujar menir itu denag di iringi sebuah tembakan tepat di kepala fatma. "keparat kau, tembak saja aku kalau berani!", surya begitu emosi melihat fatma yang haris tewas oleh menirnya.tidak terima dengan perkataan surya, menir belanda itu lantas mengarahkan tembakannya ke arah surya, "kaulah yang keparat!" teriak menir belanda itu sembari meludahi jasad surya yang tewas seketika.

dan akhirnya, rencana menikah surya dan fatma harus gagal di tangan menir belanda itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Batman Begins - Unavailable